Selasa, 29 Maret 2011

Tips : Membuat Rekaman yang Baik bag. 2



Melanjutkan dari bagian pertama tentang bagaimana membuat rekaman yang baik sehingga menghasilkan output yang baik pula. Berikut adalah tips tambahannya, semoga bermanfaat :

5.  Equipment / Peralatan

   Peralatan yang dipakai, sebaiknya dalam keadaan sehat wal afiat. Mulai dari instrument, fx, kabel hingga komputer yang dipakai sebagai DAW-nya. Sering saya perhatikan, kebanyakan pemain hanya memperhatikan permainannya saja (skill individual) dan kurang memperhatikan output atau keluaran yang dihasilkan dari permainannya. Sehingga terkadang tidak mencurigai suara-suara aneh yang timbul yang sering disebabkan koneksi kabel yang buruk. Meskipun ini adalah tugasnya SE (Sound Engineer) Rekaman, tapi sangat tidak ada salahnya bila pemain pun turut memperhatikan. Seperti istilah 'pendapat dari dua kepala lebih baik daripada satu kepala'. Karena SE juga manusia yang tak luput dari kesalahan. So, sudah saatnya si artis rekaman ini juga paham mengenai audio.
   Kemudian timbul pertanyaan, bagaimanakan saya mengetahui kondisi peralatan itu dalam kondisi baik ?
    Jawabannya : Periksalah perbagian dari jalur yang digunakan. Misal, jika Anda seorang pemain gitar, periksa jalur gitar langsung ke konverter, tanpa ampli dan FX dahulu. Jika suara dirasa aman (tidak ada noise yang mengganggu), kemudian tambahkan ampli (optional) dan kembali cek dan ricek. Ternyata aman, barulah gunakan fx yang diinginkan. Lalu, bermainlah satu bar atau beberapa saat dahulu. Jika sudah dirasa nyaman, mulailah merekam. (Ingat : What you hear is what you get). Pastikan bahwa karakter sound yang dihasilkan sudah sesuai dengan selera Anda bukan selera SE. Sebab ini adalah karya Anda ! Jika belum dapat karakternya, gunakan tips no. 4 tentang Eksplorasi Sound

6. Sound Engineer bukan Tukang Sulap !

    Sim salabim, suara gitar anda yang saat direkam karakternya clean, tiba-tiba begitu selesai direkam dan didengarkan menjadi distorsi. Atau suara vokal Anda yang semula direkam seperti Udin Sedunia, tiba-tiba begitu didengarkan dapat berubah menjadi suara seperti Afgan ! Ck..ck...ck...hebat ya.
      Jangan Anda berbangga dengan hasil itu, teknologi canggih yang ada sekarang memang mampu membuat seperti itu ditangan SE yang kreatif. Tapi tolong...Please...itu namanya penipuan...! minimal penipuan terhadap diri sendiri.
         Jika Anda tidak PD dengan suara Anda dalam bernyanyi, JANGAN bernyanyi ! Jika Anda tidak yakin bahwa suara yang dihasilkan gitar Anda adalah karakter Anda sendiri, berarti Anda harus berlatih lagi. Terutama wawasan bermusiknya. (maaf jika ada yang merasa...)
   Pendek kata, Rekaman adalah sebuah cara mendokumentasikan karya Anda (original) ke dalam suatu media dimana akan dapat dinikmati atau dinilai oleh Anda sendiri dan orang lain. Saran saya, JADILAH DIRI SENDIRI. Musik adalah bahasa universal tentang kejujuran hati. Didalam musik tidak ada benar dan salah. Meskipun Anda hanya membuat lagu hanya dengan dua chord dan bernyanyi hanya pengulangan. LET it be. Belajarlah dari rasa sendiri, bukan dari rasa orang lain. Jika Anda sudah menemukan rasa Anda yang ternyata cocok dengan rasa orang lain (penikmat musik Anda), maka posisi Anda di dunia musik tidak akan tergoyahkan.
      Jangan berbangga hati / puas, jika ada yang mengatakan "Keren..!permainan gitar lo kayak Steve Vai !", maka selamanya Anda berada dibawah bayang-bayang Steve Vai. Tapi jika ada yang mengatakan, "Aneh soundnya, gw belum pernah dengar yang seperti ini." Maka ada peluang Anda mendapatkan signature series Anda sendiri. Berbeda belum tentu jelek ! Bagaimana Anda akan mempunyai ciri, jika Anda memakai baju putih diantara 1000 orang yang berbaju putih. Cobalah untuk mengenakan baju hitam, maka diantara 1000 orang yang memakai baju putih tersebut Anda akan kelihatan. Jangan jadi pengikut, namun jadilah yang awal !

   So, marilah berkarya kawan dengan ide dan pemikiran Anda sendiri. Jangan takut salah ! Jangan takut gagal ! Meskipun nantinya kita gagal, setidaknya kita sudah mencoba dan berada satu langkah didepan daripada orang yang tidak berani mencoba karena takut gagal. Pengalaman adalah guru yang sempurna. Oke, segitu aja dulu tips dari saya. Sekali lagi, semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada yang kurang berkenan. Kita akan sambung lagi di topik yang berbeda....Wassallam.

Tidak ada komentar: