Senin, 28 Maret 2011

Tips : Membuat Rekaman yang Baik bag. 1

mixer converter
Merekam sebuah karya lagu, saat ini adalah sesuatu yang mudah dan murah. Meski hanya menguasai satu alat musik semisal keyboard, Anda sudah dapat mengcompose sebuah aransemen lagu anda dalam nuansa full band. Perkembangan teknologi membuat biaya rekaman menjadi low cost. Karena tidak perlu lagi ke studio rekaman besar, cukup dengan sebuah PC dan sedikit alat penunjang Anda sudah dapat melakukan rekaman. Seperti pernah saya lihat, seorang profesional yang sudah memiliki nama di dunia musik Indonesia, melakukan penggarapan albumnya hanya dari sebuah PC !! Dan hasilnya...albumnya terjual dan diterima masyarakat. Dengan perkembangan teknologi itu, membuat semakin bermunculan bisnis-bisnis studio musik yang menawarkan jasa rekaman dengan biaya murah. Jadi siapa bilang memproduksi musik itu mahal ?!
Namun demikian, faktor sumber daya manusia tetap memegang peranan penting dalam membuat hasil akhir yang maksimal. Motto yang mengatakan "Murah tapi bukan murahan" harus menjadi dasar dalam penggarapannya. Oleh karena itu wawasan dan selera dalam bermusik tetap menjadi faktor penentu. Semakin luas wawasan bermusiknya, maka pasti semakin baik hasilnya.


Disini penulis mencoba memberikan beberapa tips yang mungkin bermanfaat bagi Anda yang baru memasuki dunia rekaman atau bisa juga Anda yang sudah pernah melakukan rekaman tapi belum mendapatkan hasil yang diinginkan. Beberapa tips-nya, antara lain :

1. Latihan ...Latihan...Latihan...

Tahap awal sebelum melakukan proses rekaman adalah seringnya Anda berlatih. Baik sendiri atau bersama grup musik Anda. Ingat pepatah yang mengatakan "Bisa karena Biasa". Semakin Anda sering berlatih, maka semakin Anda mahir dalam penguasaan lagu. Sehingga pada saat Anda rekaman, Anda sudah mengerti struktur / kerangka lagu yang akan direkam. Efeknya ? Dapat meminimalisir waktu yang terbuang sia-sia, akibat kurang memahami struktur lagu. Selain itu, dapat membuat kesepahaman Anda dan rekan-rekan dalam grup Anda, tentang bagaimana membangun nuansa lagu yang diinginkan, sehingga menghindari perdebatan yang panjang antar sesama personil tentang apa yang diinginkan pada saat rekaman nantinya. Kembali lagi, efisiensi waktu yang maksimal (ingat : 1 shift = ...rupiah).
So..., persiapkan diri Anda dan atau grup musik Anda dengan seringnya melakukan latihan lagu yang akan direkam sebelum melakukan rekaman yang sesungguhnya.


2. Kemampuan mengikuti Metronome


Ini sangat penting dalam melakukan proses rekaman dengan cara overdub. Dimana semua personil (terutama si pembuat guide dan drummer), harus memiliki feeling yang kuat akan ketukan tempo. Sehingga menghasilkan harmonisasi lagu yang selaras. Meskipun dapat diedit bila ada tempo / ketukan yang kurang pas, tapi janganlah bergantung pada kecanggihan sang operator (engineer) rekaman. Justru Anda akan memiliki nilai tersendiri dikalangan musisi lainnya bila Anda mampu menguasai metronome.

3. Ekplorasi Sound 

Jangan takut untuk berekperimen mencari sound yang ideal. Disini mungkin memang akan menyita waktu. Tapi itu lebih baik, daripada membuang waktu dengan berdebat yang tidak ada hasilnya. Karena semakin  sering Anda bereksperimen (Trial & Error), semakin menambah wawasan musikalitas Anda dalam berekpresi, dan semakin besar kemungkinan mendapatkan karakter sound Anda sendiri. Eksperimen disini maksudnya, Anda mencoba mencari karakter sound yang akan direkam dengan menggunakan beberapa cara. Diantaranya :
  • Penggunaan beberapa alat yang berbeda (mis; FX 1 dikombinasikan dengan FX 2) 
  • Teknik miking yang berbeda-beda.
  •  Cara memainkan instrumen.
dan masih banyak cara lainnya.


4. Sumber Suara yang Baik


Bila sumber suara buruk, maka buruk pula hasil yang direkamnya. Jangan pernah mengandalkan kecanggihan engineer dan alat rekaman dalam melakukan editing atau mixing dari sumber suara yang buruk. Secanggih apapun alat yang digunakan dan sekaliber siapapun engineer yang melakukan mixing, bila sumber suara buruk tetap akan berpengaruh pada hasil akhir. Sebisa mungkin kita menerapkan mindset "What you hear is What you get" pada saat melakukan proses rekaman. Hal ini tentunya berimbas pada kemudahan engineer dalam memixing lagu tersebut nantinya, dan tentunya juga menghemat waktu yang berarti menghemat biaya.

Tidak ada komentar: